pada balkon sebuah rumah glamor, sepasang suami istri tengah memandangi pemandangan langit malam yg tanpa bintang. Aska merangkul Fiara sambil tersenyum ke arah langit, ad interim Fiara mendekatkan tubuhnya ke arah suaminya itu.
“Andai Cakra masih hayati, rumah kita tidak akan sesepi ini,” ujar Fiara menggunakan nada sendu.
“telah empat tahun yg lalu, kau masih tak mampu merelakannya?” tanya Aska yg merangkul Fiara semakin erat.
“Bagaimana aku mampu rela, dia merupakan butir hati kita. beliau yang membuatku sebagai bunda, membuatku merasa punya sesuatu yang sangat berharga buat dilindungi,” kata Fiara yang menunda dirinya buat tak menangis. “tetapi, saya gagal melindunginya.”
Aska langsung memeluk istrinya, menghasilkan Fiara menangis di pelukannya. dia tahu tidak berat bagi seorang mak kehilangan anaknya, apalagi Cakra masih berumur delapan tahun saat itu.
menjadi suami, ia memosisikan diri menjadi orang yg lebih tegar, tidak mau ikut terbayang masa lalu serta menangisi kehilangannya.
Fiara yg telah menggunakan sandang tidurnya, memandangi etalase lemarinya. terdapat poly piala di sana. 3 piala Puspa berada pada tingkat paling atas etalase itu.
Sejenak, beliau mengingat masa-masa pada mana beliau menjadi aktris paling gemilang. Ya, sudah lebih berasal satu dasa warsa kemudian. dia dikenal menjadi aktris yang sangat bersinar di masa itu.
Melihat wajahnya di cermin, ia membayangkan dirinya adalah Warni. seseorang wanita desa yang merantau ke kota serta menaklukkan hati seseorang saudagar kaya.
Sosok yg pernah diperankannya itu artinya sosok yg mengubah kehidupannya. tak hanya pada pada film, beliau pun berhasil menaklukkan–atau justru ditaklukkan–sosok saudagar yg diperankan oleh suaminya sendiri.
Tubuh prianya itu terbaring di atas ranjang. Fiara bergerak ke arah ranjang dan berbaring di samping Aska. “Kau ingat waktu pertama kita bertemu?” Fiara menoleh ke arah suaminya yg sudah menutup matanya.
“saya gugup, benar-benar aku sangat gugup waktu itu. Kau yg mengajak berkenalan serta melontarkan candaan lebih dulu, saya selalu tertawa dengan leluconmu. Dulu, aku berpikir kau melakukan itu pada seluruh gadis, tapi saat kau mengatakan bahwa kau menyukaiku. saya percaya, kau hanya senang padaku.”
Fiara membelai wajah suaminya. Melangkahkan dua jarinya asal dahi, menuju hidung, lalu ke bibir Aska. dia mengusap bibir itu sembari tersenyum sebelum menarik selimut serta terbaring menghadap arah yg membelakangi suaminya.
waktu mata terpejam, ada gerakan yang beliau rasakan. Aska memeluknya berasal belakang, membuatnya tersenyum pada kehangatan.
Baca carita selanjutnya di SOR77
Vanesa dan Nolan sudah hingga di apartemen mewah milik Vanesa. Apartemen sebanyak itu hanya ditinggali oleh Vanesa. Nolan tahu bagaimana perasaan seorang Vanesa.
kedua orang tua Vanesa seluruh tinggal pada Paris, Vanesa sendiri yang memilih hidup di Jakarta menjadi aktris. Nolan yg sudah tidak mempunyai orang tua sempurna mengerti perasaan Vanesa.
Vanesa merupakan keturunan darah Prancis asal ayahnya dan darah Sunda berasal ibunya. dari remaja, Vanesa memang sudah hidup mandiri. Vanesa pun dinilai menjadi sosok yang cerdas, belum genap 2 puluh tahun, dia sudah merampungkan kuliahnya pada perguruan tinggi jurusan seni kiprah pada London.
sampai dia menuju Indonesia–tempat neneknya berada–dan lalu merintis karir sebagai aktris. 5 tahun berlalu, karirnya kini sedang berada pada puncaknya.
“izin aku bantu buka bajumu,” ujar Nolan seraya mendekat ke punggung Vanesa yg berdiri pada depan cermin.
“Nolan,” panggil Vanesa pelan.
“sekarang kau sporadis memanggilku Sayang,” sindir Nolan yg masih berusaha membuka baju pasangannya itu.
“Bila saya kehilangan segalanya, apa kau akan tetap pada sampingku?” tanya Vanesa tanpa menoleh ke arah Nolan.
“tak,” jawab Nolan santai yg membentuk Vanesa langsung menoleh menggunakan wajah penuh tanya. “Sisakan satu hal untukku, hatimu. Jangan hingga kehilangan hati,” tambahnya yang kini tersenyum hening.
Itil V3
“Sekali pun aku tidak lagi rupawan?” tanya Vanesa.
“Siapa yang bilang kau mengagumkan?” Nolan pulang bertanya.
Vanesa menyipitkan matanya. “Oh, begitu?”
“Bukan indah, akan tetapi bagus banget,” jawab Nolan meringis. “Lagi pula, aku konfiden kau tak akan membiarkan dirimu menjadi jelek.”
“tak pula. jikalau aku harus berperan menjadi buruk , aku akan menghasilkan diriku jelek,” jawab Vanesa.
“Iya iya, asal jangan imejmu saja yg jadi buruk ,” kata Nolan tertawa kecil.
“Memangnya kenapa kalau imejku jadi buruk ?” tanya Vanesa.
Nolan menggeleng. “Hal semacam itu tidak mungkin terjadi.”
“Kenapa tak mungkin? Kenapa imejku tidak mungkin jadi jelek?” tanya Vanesa lagi.
“sebab aku percaya padamu, kalau kau mampu menjaga personamu,” jawab Nolan dengan senyuman.
wajah wanita belia itu eksklusif berubah, Vanesa balik memandang ke depan cermin tanpa bicara apa pun lagi.
“Kau sedang banyak pikiran mengenai kiprah yang sedang kau mainkan bukan? Kau pasti punya beban selain kesenangan setelah kau mampu memenangi kemenanganmu sebagai aktris terbaik. Kau tidak perlu terlalu memikirkan itu, just do it because you love it,” terperinci Nolan mencoba mengerti.
Bagi Vanesa, Nolan artinya sosok yang hangat. pria yg tidak hanya ganteng , tetapi pula mempunyai hal yang membuat Vanesa merasa nyaman.
Sentuhan Nolan pada punggungnya memberikan getaran kecil yang menjalar ke tubuhnya. ketika gaunnya terlepas, Vanesa merasa telanjang walau beliau memakai sesuatu yg menutupi keindahannya.
Jemari Nolan meraba lengan Vanesa yang begitu lembut serta mulus, itu membuat Vanesa segera menoleh ke arah pacarnya. “Bukannya kau wajib segera pulang?”
“Bagaimana aku bisa pulang bila melihatmu dalam syarat mirip ini?” tanya Nolan seraya memberikan seringainya.
Vanesa membuka lemari serta mengambil pakaian tipis yang segera dia gunakan. “Pulanglah,” suruh Vanesa yang lalu berkiprah menuju ke arah meja riasnya.
akan tetapi, Nolan menggunakan gesit menarik tangan Vanesa dan segera menarik oleh bidadari pada pelukannya. Vanesa menggeleng sebab Nolan selalu menggodanya seperti itu, beliau pun berjinjit supaya menyamai tinggi sang pangeran cinta dan mencium bibirnya.
“Kau membuatku semakin ingin,” istilah Nolan pulang memberikan seringainya.
Vanesa hanya tersenyum sembari menggeleng pelan.
Milan memahami jikalau adiknya tidak mungkin kembali. beliau hanya tidur tiga jam sebelum bangun serta menyalakan laptopnya pada ruang tengah ditemani segelas kopi. Ngocoks.com
dia sedang mencari-cari berita pada internet. menjadi seorang ketua redaksi sebuah media, beliau ialah sosok yang sangat update pada apa yg terjadi pada negeri ini, khususnya masalah kehidupan para selebriti.
Abdul Keenan serta Ralina Syarif resmi bercerai sehabis menikah tiga minggu.
Milan menggeleng pelan sebab tidak mengerti apa yg dilakukan 2 selebriti belia itu. “sudah buang-buang uang milyaran rupiah buat pernikahan super mewah, hingga ada siaran langsungnya di stasiun televisi swasta juga. Eh, baru 3 minggu telah bubar,” komentar Milan seraya tertawa.
Milan kemudian memindahkan page web berita itu serta menemukan informasi ihwal penghargaan Piala Puspa malam kemarin. Milan tentu tersenyum ketika melihat sosok yang diniscaya akan sebagai adik iparnya itu tengah memegang piala pemeran utama perempuan terbaik. beliau sangat bangga.
akan tetapi, pada barisan gosip terkait ada sesuatu yang sahih-sahih membuatnya membuka mata semakin akbar. beliau tampak sangat kaget melihat apa yg terdapat di depannya.
Tangannya eksklusif dia angkat dan dia pakai untuk menutupi mulutnya. Kepalanya menggeleng pelan serta matanya tampak basah waktu membaca formasi istilah di layar laptopnya.
Tangannya yg gemetar segera menyambar ponsel yang berada di mejanya. terdapat poly pesan pada software chating miliknya. seluruh pesan membahas hal yang sama, info itu. gosip yang dia konfiden akan menjadi topik hangat selama berbulan-bulan pada negeri ini.
kontiniu…
Leave a Reply