Scandal terbaru Aktris Berbakat

KASINO88

Vanesa artinya seseorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-datang diterpa berita tentang skandalnya yg fenomenal. dari seniman kesayangan media, beliau berubah menjadi artis kontroversial yg dibenci poly pihak.
perempuan yg tampil sangat anggun menggunakan gaun putih yg memamerkan bentuk tubuh indahnya itu langsung berdiri, pria menggunakan jas hitam pada sampingnya menyambut dengan kecupan pada pipinya.

dengan paras begitu senang, beliau berjalan ke arah anjung. Malam itu adalah malam terbaik baginya karena buat pertama kali, beliau akan memegang piala keemasan yg menandakan bahwa beliau ialah pelakon seni peran wanita terbaik di negeri ini.

pria dengan jas hitam yg terbuka itu tampak paling semangat bertepuk tangan, matanya seakan mengindikasikan rasa bangga yang begitu akbar. tidak hanya laki-laki muda itu, namun ratusan tamu yg hadir pun memberi tepukan.

Kamera-kamera menuju ke arah mereka, dan tentu saja segera balik mengarah di oleh pemeran utama wanita terbaik malam ini. pada sisi lain kemegahan acara penghargaan malam itu, terdapat meja yg hanya berisi dua orang.

seseorang pria dewasa dengan garis wajah tegas yg tampak sangat memesona, tubuh tegap serta setelan rapi yg dipakainya membuatnya tampak begitu berwibawa.

oleh perempuan pada hadapannya tampil begitu bagus, wajahnya terukir bagaikan sosok dingin yg menyembunyikan rahasia. Keduanya artinya pasangan artis yang telah merangkai tempat tinggal tangga lebih berasal satu dekade.

KASINO88

Baca carita selanjutnya di KASINO88

“Gadis itu pantas dikatakan sebagai pengganti dirimu, Sayang,” ujar sang laki-laki sembari memandangi Vanesa yang tengah memberikan pidato kemenangan.

wanita dewasa berbaju merah itu seakan tidak setuju, beliau menggeleng. “beliau tidak pantas diklaim penggantiku, dia punya charm yang beda. Fiara merupakan Fiara serta Vanesa ialah Vanesa. Kau jangan terbawa perkataan media,” ungkapnya sambil memandangi suaminya.

“Bukan dilema akting. saya sedang memperhatikan rambutnya. dia menggantikanmu buat sebagai duta sampo Ratine, bukan?” tanya sang suami seraya menunda tawanya.

Fiara memandang suaminya menggunakan paras malas. “jikalau itu, iya. aku akui rambutnya juga berkilau, pantas menjadi duta sampo, sedangkan rambutku kini ….” Fiara mengusap rambutnya.

sang suami menyentuh dagu istrinya dan mengarahkan pandangan istrinya ke arahnya. “Jika rambutmu tak lagi berkilau, yg penting rasa cintamu padaku akan tetap berkilau hingga kapan pun.”

Fiara memutar pandangannya serasa apa yg dikatakan suaminya hanya gombal belaka. “aku mau jadi duta sampo lain saja,” ujar Fiara seakan bertekad.

“Duta hatiku saja!”

“Aska, kau sudah 45 tahun. Berhentilah menggombal.”

“Darahku tetap muda, Bila bersamamu yg cantiknya tetap sama seperti 3 puluh tahun yg lalu,” istilah Aska seraya menunjuk wajah istrinya.

Fiara menatap Aska dengan tatapan tidak senang. “Kau pikir wajahku kini mirip bocah?aku masih kelas dua Sekolah Dasar tiga puluh tahun kemudian.”

Aska cekikikan. “saya lupa kita tidak sinkron tujuh tahun.”

tetapi, paras Fiara eksklusif berubah. dia seakan termenung dan memilih balik memandangi panggung di daerah Vanesa yang sekarang tengah turun. Aska seakan tahu apa yang dipikirkan istrinya sehingga beliau menarik tangan istrinya dan menggenggamnya menggunakan erat di atas meja menggunakan taplak putih itu.

“beliau telah senang pada atas. aku yakin keinginannya kini merupakan melihat kita berdua jua bahagia,” ujar Aska seakan menguatkan istrinya.

Fiara tidak menoleh ke arah Aska. dia memilih diam serta terus memperhatikan Vanesa yg kini telah terdapat pada mejanya lagi, berpelukan dengan pasangannya dengan tangan memegang piala keemasan itu. Piala itu adalah piala yg sama menggunakan yang dimilikinya di tempat tinggal . Fiara tidak hanya punya satu, ia punya tiga.


Itil V3
program penghargaan itu telah hampir berakhir. di ketika itu, Fiara melihat Vanesa serta pria berjas hitam yg ia tahu adalah seseorang aktor yg sebagai pacar Vanesa, keduanya mendekati mejanya. tidak hanya Fiara, Aska pula menyadari kedatangan 2 orang belia itu.

“Kak Fiara,” sapa Vanesa menggunakan suka .

“Hai mengagumkan,” ujar Fiara yang langsung berdiri dan menjabat tangan Vanesa.

“aku Nolan Geraldo,” kata pria ganteng yg mendampingi Vanesa itu pada Fiara serta Aska.

“aku sudah tahu namamu, aktor muda,” ujar Aska waktu berjabat tangan dengan Nolan.

“Paman, Pak, Bang, Uncle, bagaimana aku wajib memanggilmu, ya?” tanya Nolan ke arah Aska.

“Apa pun dari jangan Om,” jawab Aska seraya tertawa. “Itu selalu diartikan negatif,” lanjutnya menggunakan bisikan.

“Silakan kalian duduk,” kata Fiara sembari memberikan bangku yg kosong. pada situ memang ada empat bangku.

“Kalian berdua terlihat sangat serasi,” puji Vanesa setelah memandangi Fiara serta Aska secara bergantian.

Walau begitu, pandangan Vanesa ke Aska relatif dipercepat sebab dia memilih buat terus memandangi Fiara–orang yg telah ia ambil posisinya sebagai duta sampo Ratine.

Fiara sendiri tampak tersenyum suka melihat juniornya itu mau menyapa, namun Fiara mulai merasa risih saat melihat piala yang dibawa Vanesa ditaruh ke atas meja.

“Kami berharap bisa menjadi pasangan yang serasi seperti kalian berdua,” kata Nolan seraya merangkul Vanesa.

“Kau sangat beruntung,” ucap Aska sembari melirik ke Vanesa yg tampak memalukan. “Vanesa artinya aktris yang tidak hanya mengagumkan, namun juga sangat berbakat. aku sudah menonton film wanita pada Roda Malam.

serta dia,” Aska mengarah ke paras Vanesa, “pantas mendapatkan piala ini,” ucapnya yang kemudian mengambil piala di atas meja serta memperhatikannya.

“Kau berbakat menjadi pelacur,” ujar Fiara yg eksklusif membuat ketiga orang pada meja itu menoleh padanya. “Maksudku kau mampu berperan menjadi perempuan malam di film itu menggunakan sangat meyakinkan.

Filmmu sebelumnya jua cantik ketika kau sebagai seseorang penyanyi, tetapi aku lebih senang peranmu di film wanita dalam Roda Malam itu. Kau sangat total!”

Vanesa tersenyum. “tidak sebaik dirimu. seluruh film yang kau bintangi sangat luar biasa,” kata Vanesa yang tentu saja bermaksud memuji pulang.

“Tipikal wanita, selalu membalas pujian dari wanita lain,” kata Aska yg diikuti tawa kecil.

“akan tetapi benar istilah Vanesa. Sosok Fiara ialah legenda hayati, beliau selalu berperan total,” ujar Nolan yg tersenyum pada Fiara dan Aska.

Fiara mengernyitkan dahi sembari memandangi Nolan. Sosok laki-laki mata teduh, bibir manis, serta hidung yg proporsional itu mengingatkannya dengan seorang. “Kau pernah bermain film denganku, ya?”

“saya pernah berperan sebagai adikmu, 5 belas tahun yang kemudian,” istilah Nolan seakan mengingatkan.

“aku tidak percaya, kau Aldo si aktor cilik itu. aku tak mendengar namamu lagi selama bertahun-tahun, dan kini kau terdapat di depanku menjadi seseorang aktor dewasa. saya sudah begitu tua ternyata,” celoteh Fiara memberikan ketidakpercayaannya.

“serta saya juga tak percaya karena kau sama sekali tidak berubah. Kau masih sama mirip dulu, permanen cantik,” istilah Nolan memuji.

lalu terjadilah nostalgia kecil antara Nolan serta Fiara yang membuat Vanesa dan Aska serasa menjadi pendengar saja. di waktu itu, kedua pasang mata itu bertemu. Mata tajam Aska memandang mata manis Vanesa.

dan penghargaan Film terbaik, jatuh di… wanita dalam Roda Malam.

Vanesa tersadar sang bunyi beberapa orang yg memanggilnya. waktu beliau tahu film yang dimainkannya menang, beliau pun segera berdiri untuk berpamitan pada Aska serta Fiara.

“Pialamu,” istilah Aska menyampaikan piala milik Vanesa.

“Terima kasih,” jawab Vanesa yg pribadi menurunkan pandangannya di Aska.

“Filmmu menang?” Nolan ikut berdiri serta segera memeluk pacarnya itu.

Fiara melihat suaminya terus memandangi Vanesa serta Nolan yang sedang berpelukan itu. sesudah pasangan belia itu pamit buat kembali, Aska menoleh ke arah Fiara.

“Mereka mengingatkanku pada kita dulu. Masih belia serta masih sangat bersemangat,” ujarnya.

Fiara mengangguk. “Mereka masih punya banyak kesempatan memerankan banyak peran,” katanya seraya menoleh ke arah panggung di mana Vanesa berdiri pada sana bersama beberapa orang. “menjadi pemeran primer.”

kontiniu…

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*